"18 kapal itu, diantaranya terdiri dari 14 kapal Roll On Roll Off (RORO) dan 4 unit kapal perintis pada 2013," ungkap Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, Kamis (21/2/2013) malam.
Pembuatan kapal tersebut, lanjut dia, telah dilakukan pada tahun lalu, sehingga tahun ini kapal RORO dan perintis dapat beroperasi.
Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub, Bambang S Ervan, merinci satu unit kapal RORO berkapasitas 75 Gross ton, pemerintah harus menggelontorkan dana sekitar Rp 30 miliar- Rp 35 miliar.
Sedangkan 4 kapal perintis lain, terdiri dari satu unit kapal berukuran 750 Deadweight Ton (Dwt) seharga Rp 24 miliar.
"Satu unit kapal berukuran 500 Dwt memerlukan investasi Rp 20,4 miliar. Serta dua unit kapal 1.200 deadweight ton dengan total nilai Rp 95,4 miliar," jelasnya.
Bambang mengaku, investasi pembangunan kapal tersebut menggunakan biaya dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2012-2013 atau multiyears.
Dengan penambahan kapal ini, Mangindaan berharap transportasi laut di tanah air akan semakin membaik, mengingat luasnya perairan di Indonesia membutuhkan sarana dan prasarana angkutan laut yang memadai dan layak bagi masyarakat.
"Kita kan tahu kalau negara ini merupakan negara kepulauan. Jadi perbaikan transportasi laut menjadi mutlak, karena seluruh sistem logistik nasional kita ada di situ," pungkasnya. (Fik/Nur)