Umumnya semakin besar
kapasitas baterai maka akan semakin lama mengisi ulang baterainya. Namun
Qualcomm tampaknya telah menyiapkan solusinya.
Qualcomm mengumumkan teknologi baru yang dibenamkan pada chipset Snapdragon miliknya. Teknologi yang dinamakan dengan Quick Charge 1.0 ini diklaim dapat mengisi ulang baterai 40 persen lebih cepat dari waktu charging biasanya.
Qualcomm mengumumkan teknologi baru yang dibenamkan pada chipset Snapdragon miliknya. Teknologi yang dinamakan dengan Quick Charge 1.0 ini diklaim dapat mengisi ulang baterai 40 persen lebih cepat dari waktu charging biasanya.
Dilansir dari laman Android Authority,
Jumat (15/2/2013), disebutkan bahwa ponsel yang tidak menggunakan
teknologi ini membutuhkan waktu empat jam untuk diisi ulang hingga
penuh. Sedangkan ponsel yang menggunakan teknologi Quick Charge diklaim
hanya membutuhkan waktu kurang dari tiga jam.
Anda tidak membutuhkan kabel konektor baru, tetapi hanya menggunakan kabel USB charger biasa. Dalam blog resminya, Qualcomm melansir ada beberapa seri ponsel yang kompatibel dengan teknologi ini.
Perangkat yang kompatibel dengan teknologi ini antara lain Motorola DROID DNA/ J Butterfly, HTC One S/SV/VX, EVO LTE, HTC EVO LTE, LG Nexus 4, LG Optimus G, Motorola ATRIX HD, DROID RAZR HD/ MAXX, DROID RAZR M, Samsung Galaxy Tab 2 7.0 dan Sony Xperia T / TL dan perangkat lainnya.
Qualcomm menyatakan teknologi ini sudah tersedia untuk lebih dari 70 perangkat yang menggunakan chipset Snapdragon. Perusahaan chipset asal Amerika Serikat mengadaptasi inovasi teknologi ini yang sejak Juni 2012. (VIN/DEW)
Anda tidak membutuhkan kabel konektor baru, tetapi hanya menggunakan kabel USB charger biasa. Dalam blog resminya, Qualcomm melansir ada beberapa seri ponsel yang kompatibel dengan teknologi ini.
Perangkat yang kompatibel dengan teknologi ini antara lain Motorola DROID DNA/ J Butterfly, HTC One S/SV/VX, EVO LTE, HTC EVO LTE, LG Nexus 4, LG Optimus G, Motorola ATRIX HD, DROID RAZR HD/ MAXX, DROID RAZR M, Samsung Galaxy Tab 2 7.0 dan Sony Xperia T / TL dan perangkat lainnya.
Qualcomm menyatakan teknologi ini sudah tersedia untuk lebih dari 70 perangkat yang menggunakan chipset Snapdragon. Perusahaan chipset asal Amerika Serikat mengadaptasi inovasi teknologi ini yang sejak Juni 2012. (VIN/DEW)